Telkomsel nan Ramah

Belum lama ini saya harus menelpon ayahku karena ada sesuatu yang penting, tapi sebelum aku tersambung ada seorang cewek dengan ramah mengatakan,

"Pulsa anda tinggal empat ribu dua ratus, silahkan mengisi ulang.. bla..bla..bla.."
Wah sangat menjengkelkan, disaat saya tergesa-gesa harus menghubungi sesorang, ee.. masih harus menunggu juga. Saya pikir telkomsel terlalu "ramah', sehingga keramahan itu cukup mengganggu konsumen seperti saya. Jika dibandingkan dengan opertor lain mungkin telkomsel yang paling 'ramah'.

Aku sudah pakai layanan prabayar dari telkomsel sudah sejak tahun 2001 dan gak pernah ganti nomor. Aku sendiri gak tahu kenapa terlalu cinta dengan telkomsel, padahal coba anda bandingkan fasilitas dan harganya dengan operator lain. Memang dari segi sinyal telkomsel paling bagus diantara operator lain, tapi coba lihat tarif layanannya, khususnya untuk simpati, tarif untuk sms masih diatas Rp. 200,oo, sedangkan operator lain jauh di bawah itu. Tarif untuk GPRS wow.., jauh diatas yang lain Rp.12 /kb, dan sebenarnya koneksinya juga gak cepat-cepat amat, bahkan ada operator lain yang mengklaim bisa lebih cepat dari itu.

Satu-satunya alasan kenapa saya masih setia dengan telkomsel ya karena kartu yang saya pakai memiliki sejarah buatku. Orang tua tidak menganggarkan untuk membeli handphone dan kartu perdananya. Semua Anggaran hanya buat kuliah dan menunjang hidup. Untuk membeli nomor itu aku harus ambil dari tabungan yang waktu itu lumayan gede Rp. 250.000,00, cukuplah buat makan anak kost selama sebulan. Uang itu aku kumpulin dikit demi dikit dari hasil ngajar bahasa Inggris di sebuah SD (bukan privat).

Ternyata sesuatu yang didapat dari hasil perjuangan dengan memeras keringat dan membanting tulang memiliki arti yang sangat penting dan Setiap arti itu hanya kita sendiri yang bisa memaknainya.



0 comments: