Langkah-langkah Menulis

Credit: www.raconter.net

Menulis bagi sebagian orang merupakan hal yang sangat sulit, hal ini juga saya alami bahkan sampai sekarang. Untuk bisa merangkai kata-kata dengan tingkat keterbacaan dan sistematika yang baik memang membutuhkan waktu untuk menjadi mahir. Namun dengan langkah-langkah dibawah ini menulis menjadi termudahkan. Bahkan blogger profesional seperti Skellie Wag dan bahkan Bill Clinton, mantan Presiden Amerika, juga membuat tulisan dengan membuat draftnya terlebih dahulu. Baiklah langsung saja, berikut ini langkah-langkah dalam menulis.

1. Brainstorming/Ideastorming
Tulis 15 samapi 20 ide-ide yang keluar dari pikiran kita. Langkah pertama ini adalah langkah untuk memvisualisasikan gagasan yang dimiliki.

2. Pick a Topik
Dari daftar ide/topik yang telah ditulis pada langkah pertama, kita pilih satu topik yang akan dikembangkan menjadi tulisan/artikel. Pemilihan topik ini bisa berdasarkan keinginan/ketertarikan, ke-aktualan, dan keahlian.

3. Mind Map
Membuat kerangka atau garis besar dengan membuat poin-poin penting dari masing-masing paragraf. Hal ini lebih ditujukan agar artikel yang tercipta lebih sistematis dan memudahkan pembaca dalam memahami tulisan kita.

4. Start Writing
Mulai menulis berdasarkan mind map yang telah dibuat. Dengan adanya mind map, pengembangan pemikiran akan semakin mudah dilakukan.

5. Proofreading and Edit
Baca kembali dan lakukan perbaikan. Hal ini bisa dilakukan berkali-kali, sampai yakin betul semua tertata dengan baik. Banyak orang yang malas melakukan langkah ini, padahal ini sangat penting agar semua terlihat lebih profesional. Jika halaman yang ditulis banyak, akan lebih mudah dicetak terlebih dahulu.

6. Publish
Mempublikasikan tulisan jika memang sudah benar-benar baik.

Saya berharap semoga tulisan ini sedikit membantu para pembaca untuk menulis. Selamat Menulis.

OPTIMIS VERSUS PESIMIS



Artikel ini adalah sebuah komentar posting saya berjudul "Sudah Seharusnya Anda Dibayar". Ditulis oleh LCC-PTC.com

ORANG OPTIMIS BUKANLAH ORANG YANG KARENA MELIHAT JALAN MULUS DI HADAPANNYA, TETAPI ORANG YANG YAKIN 100% DAN BERANI UNTUK MENGATASI SETIAP TANTANGAN YANG MENGHADANG.

Ada 2 macam manusia dalam menyikapi hidup ini, satu sikap orang yang pesimis dan ke-dua adalah orang yang bersikap optimis.

Tipe pertama orang pesimis, bagi orang pesimis kehidupannya lebih banyak dikuasai oleh pikiran yang negatif, hidup penuh kebimbangan dan keraguan, tidak yakin pada kemampuan diri sendiri, kepercayaan dirinya mudah goyah dan mudah putus asa kalau menemui kesulitan atau kegagalan, selalu mencari alasan dengan menyalahkan keadaan dan orang lain sebagai proteksi untuk membenarkan dirinya sendiri, padahal di dalam dirinya dia tahu bahwa betapa rapuh mentalnya, orang pesimis lebih percaya bahwa sukses hanyalah karena kebetulan, keberuntungan atau nasib semata.

Tentu orang dengan sikap mental pesimis seperti ini, dia telah mengidap penyakit miskin mental, jika mental kita sudah miskin, maka tidak akan mampu menciptakan prestasi yang maksimal dan mana mungkin nasib jelek bisa dirubah menjadi lebih baik.

Tipe ke 2 adalah orang optimis, bagi orang yang memiliki sikap optimis, kehidupannya didominasi oleh pikirannya yang positif, berani mengambil resiko, setiap mengambil keputusan penuh dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang mantap. orang optimis bukanlah karena melihat jalan mulus di hadapannya, tetapi orang yang mempunyai keyakinan 100% dalam melaksanakan apa yang harus diperjuangkan, orang optimis tahu dan sadar bahwa dalam setiap proses perjuangannya pasti akan menghadapi krikiil -krikil kecil ataupun bebatuan besar yang selalu menghadang!

Orang optimis siap dan berani untuk mengatasi masalah atau kesulitan yang merintanginya, Bahkan disaat mengalami kegagalan sekalipun tidak akan membuat dia patah semangat, karena dia tau ada proses pembelajaran disetiap kegagalan yang dia alami.

Tentu orang yang punya sikap mental optimis demikian adalah orang yang memiliki kekayaan mental. dan Hanya orang yang mempunyai kekayaan mental, yang mampu mengubah nasib jelek menjadi lebih baik.

Jika anda, saya dan kita semua secara bersama-sama mampu membangun kekayaan mental dengan berkesinambungan, mampu menjalani hidup ini dengan optimis dan aktif, tentu secara langsung akan berpengaruh pada kehidupan kita pribadi serta kehidupan keluarga, dan dari kehidupan keluarga -keluarga yang semangat, optimis dan aktif akan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas, yang pada akhirnya akan menjadi kekuatan sinergi sebagai kontributor dalam membangun Indonesia sekaligus mengembalikan jati diri bangsa! Kalau bukan kita yang membangun Indonesia, lalu siapa?

www.lcc-ptc.com