Hidup 100%

Banyak orang ingin kesuksesan 100% dalam hidupnya, dan tidak sedikit yang memperolehnya. Banyak pendapat mengatakan bahwa sukses dicapai karena kerja keras atau bahkan sebagian mengatakan karena keberuntungan. Sebenarnya apa yang menjadi rahasianya?

Ada orang bijak yang mengilustrasikan dimana sebenarnya rahasia dari kesuksesan seperti berikut ini:

Jika:
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Sama dengan:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1718 19 20 21 22 23 24 25 26

maka hardwork (kerja keras)?
H+A+R+D+W+O+R+K =
8+1+18+4+23+15+18+11 = 98% saja

knowledge (pengetahuan)?
K+N+O+W+L+E+D+G+E=
11+14+15+23+12+5+4+7+5 = 96% saja

love (cinta)?
L+O+V+E=
12+15+22+5=54% saja

luck (keberuntungan)?
L+U+C+K =
12+21+3+11 = 47% saja

Lalu apa sebenarnya yang membuat hidup kita menjadi 100%?

Setiap masalah mempunyai solusi hanya jika kita merubah sikap kita.
Maka rahasia hidup 100% adalah:

Attitude (sikap)=
A+T+T+I+T+U+D+E =
1+20+20+9+20+21+4+5 = 100%

Sikap kita terhadap segala sesuatu yang kita hadapi akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Maka perbaikilah sikap terhadap segala sesuatu dan kita akan memanen keberhasilan.

Hati-hati Memilih Sekolah Internasional


Sekolah Internasional? Baru mendengarnya aja kita sudah membayangkan kemewahannya dan mahalnya biaya yang harus ditanggung bagi orang tua siswa. Bagi sebagian orang tua, memasukkan anaknya ke sekolah internasional mungkin sebuah kebanggaan dan prestise tersendiri. Namun memasukkan anak ke sekolah itu apakah merupakan sebuah jaminan keberhasilan bagi masa depan anak? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Sebelum memilih sekolah mari kita lihat kondisi yang sebenarnya tentang sekolah internasional ini.

Fakta 1.

Sekolah internasional (kita singkat SI) berarti juga memfaslitasi diri dengan pengajar dengan bahasa internasional, dalam hal ini bahasa Inggris. Agar lebih kelihatan bonafide, banyak SI (semua kali ya) mempekerjakan pengajar native speaker (kita sebut aja guru ekspat) yang berasal dari negara asing. Masalahnya, ternyata tidak semua guru ekspat tersebut punya kualifikasi sebagai seorang pengajar. Seperti apa yang dituturkan Unang(nama disamarkan) seorang alumnus perguruan tinggi swasta terkemuka di Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, yang sekarang mengajar matematika di sebuah SI, bahwa ada guru ekspat yang bukan lulusan biologi tapi ngajar biologi di sekolah itu. Lagipula gaji guru ekspat ternyata sepuluh kali lipat guru pribumi. Lebih parah lagi ada SI yang mempekerjakan guru ekspat dari turis yang kehabisan uang, tanpa melihat kualifikasinya yang penting mau digaji murah. Di Jakarta ada SI yang ambil guru ekspat dari jalan Jaksa yang merupakan kawasan penginapan turis. Lebih parah lagi diceritakan Gene Netto (dari Selandia Baru), seorang konsultan bahasa untuk MLIC di Jakarta, pernah bertemu guru ekspat yang gak lulus kuliah dan di US profesinya sebagai disc jockey, ada juga yang cuma lulusan SMA tapi disini ngajar TOEFL, wah..wah.. jadi apa negara kita. Dia menambahkan dari 100 guru ekspat mungkin hanya 1 yang qualified sebagai guru (parah juga ya). Intinya banyaknya guru ekspat di sebuah SI hanya untuk kepentingan bisnis doang. Makanya bagi ortu jangan malu-malu lihat CV dari para pengajar, demi kebaikan anak dan kita gak rugi bayar mahal.

Fakta 2.

Masih menurut pak Gene Netto, SI di luar negeri, walau pakai bahasa asing tapi bahasa ibu tetap dipakai sedangkan di Indo bahasa ibu sedikit sekali digunakan. Kemampuan pemahaman bahasa bagi anak juga berbeda-beda, ada yang gampang paham ada yang agak lama, padahal setiap pelajaran pengantarnya pakai bahasa asing. Jadi berapa persen pemahaman anak terhadap pelajaran, ya tergantung pada kemampuan bahasanya. Parahnya lagi, jika guru ekspatnya gak dong bahasa Indo, wah ya jadi miss universe.. eh miskomunikasi, ya to. Ditambah lagi guru ekspat itu gak qualified jadi gak bisa menyampaikan pelajaran sesuai perkembangan siswa yang bahasanya aja masih a..i…u… neranginya nrocos kaya mesin sepur, ya anak kaya ndengerin suara brisik aja. Hal itu justru akan menjadi siksaan psikologis bagi si anak. Selain itu kalau tiap hari dicekoki bahasa asing, apa jadinya dengan bahasa Indo? Jangan-jangan mereka malah menganggap remeh budaya sendiri.

Menurut para pengusaha, bisnis yang sangat mengutungkan adalah bisnis pendidikan, termasuk franchise sekolah, gak pernah rugi dan break even point atau balik modalnya juga cepet. Di Indonesia apalagi, kalau namanya udah berbau-bau asing maka cepet laku kaya kacang goreng. Masalah kualitasnya, ya ada yang bagus, juga banyak yang kalah dengan sekolah negeri. Pemerintah yang seharusnya lebih ketat lagi dalam memberi izin pendirian sekolah, harus di kaji sebelum dan sesudah sekolah berdiri, jadi nggak merugikan rakyat sendiri.

Sumber Intisari, Juli 2007


Add to Technorati Favorites

Generasi Formalin

Belum lama ini negeri Garuda Pancasila ini dikejutkan dengan banyaknya penggunaan formalin sebagai pengawet makanan yang banyak ditemukan pada mie untuk bakso dan mie ayam. Para konsumen agak terpengaruh juga dengan kasus ini. Namun Pemerintah bertindak sigap dengan memeriksa produk-produk tersebut yang diambil langsung dari pasaran, itu menurut pemberitaan di surat

kabar. Namun apakah formalin hanya dipakai pada produk mie saja? Ternyata tidak, banyak lagi produk makanan yang ternyata diawetkan dengan cairan ini, misalnya saja ikan laut dan buah-buahan yang banyak dijual di pasar. Dengan dalih ekonomi para produsen dengan santainya memakai formalin untuk produk mereka, mereka juga sangat mudah untuk mendapatkan bahan tersebut.

Ternyata masalah formalin tidak berhenti sampai disitu. Sebagai negara dengan pangsa pasar terbesar di asia ini, banyak produk-produk mengalir ke Indonesia. Dengan harga yang sangat murah, produk import tersebut sangat cepat laku mungkin melebihi kacang goreng. Sekarang ini Pemerintah disibukan dengan produk makanan dari China yang ternyata banyak yang mengandung formalin. Sebagian besar produk itu berupa permen yang sangat mudah sekali laku di pasar Indonesia dan pasta gigi. Daftar produk tersebut antara lain:

  1. White Rabbit Creamy Candy
  2. Kiamboy
  3. Classic Candy
  4. White Rabbit (ada 2 jenis)
  5. Blackcurrant
  6. Manisan Plum.

Mungkin Anda dan saya juga pernah mengkonsumsi makanan-makanan tercemar tersebut, dan mungkin masih banyak produk-produk tanpa sensor pemerintah (depkes) yang beredar di pasaran.

Lambat laun generasi penerus negeri ini akan menjadi generasi berformalin yang akibatnya negeri ini menjadi awet atau tahan lama disatu tahap ketertinggalan sementara negara lain berkembang pesat.

Dengan banyaknya peredaran produk makanan berformalin, sebenarnya siapakah yang bertanggung jawab?

Bercinta dengan Hantu.

Berdasarkan kisah nyata


Cerita ini dikisahkan oleh seorang kenalan saya, seorang pria berusia hampir 60 tahun sebut saja namanya Pak Puspo. Pak Puspo ini sejak muda bekerja pada sebuah penginapan kecil yang lumayan ramai juga di Jl. Prawirotaman, Yogyakarta. Saya ketemu bapak ini pada tahun 2002, waktu itu saya bekerja di sebuah rumahsakit sebagai marketing. Tugas saya menjalin kerjasama dengan hotel-hotel dan penginapan yang ada di Jogja.

Pak Puspo mengisahkan sebuah cerita yang sangat menggairahkan namun sekaligus menegangkan. Kejadianya pada akhir tahun 70an atau awal 80an, saya agak lupa dan terjadi beruntun selama beberapa hari. Waktu itu beliau selain bertugas sebagai recepsionis atau penerima tamu pada siang hari juga sekaligus penjaga penginapan tersebut. Setiap malam beliau tidur di sebuah kamar di penginapan tersebut yang terletak agak di belakang. Penginapan tersebut dibangun entah tahun berapa, tapi sudah cukup tua.

Pada suatu malam kira-kira jam setengah satu, ketika badan sudah mulai letih, Pak Puspo beranjak ke kamar tidur untuk istirahat. Beliau merebahkan badan yang penat ke atas kasur yang cukup empuk dan nyaman, sebentar saja Pak Puspo udah sangat mengantuk. Karena capeknya Pak Puspo tidak sempat menutup pintu yang setengah terbuka. Antara sadar dan tidak Pak Puspo melihat sekelibat bayangan perempuan melalui celah pintu. Beliau ingat tamu perempuan yang menginap di sana berbadan agak gemuk, tapi yang dilihatnya perempuan yang tinggi semampai dan berambut sampai di atas pinggang. “Agak kaget memang, tapi saya tidak terlalu menggubris, saya lanjutkan tidur saya,” Pak Puspo bercerita dengan semangat.
Malam berikutnya Pak Puspo tidur sekitar jam duabelas malam, karena temannya yang menggantikan jaga di resepsionis tidak terlalu repot. Lagi-lagi pintu kamar dibiarkan setengah terbuka, setelah beberapa waktu merebahkan diri kembali ada bayangan perempuan seperti kemarin malam. Pak Puspo bertanya-tanya dalam hati siapa sebenarnya bayangan itu, namun Pak Puspo kembali tidak terlalu memusingkan diri. Beliau tertidur lelap sampai akhirnya terbangun karena merasa ada yang menyentuh kakinya. Dengan sambil tiduran beliau membuka mata, alangkah kagetnya beliau melihat sesosok wanita yang sangat cantik dengan rambut tergerai duduk di sebelah kakinya. “Wajahnya cantik sekali mas, tapi memang agak pucat, baunya wangi sekali tapi wanginya halus gak menyengat,” beliau bercerita. “Wanita itu hanya tersenyum manis, kemudian pergi, anehnya saya nggak merasa takut sama sekali,” beliau menambahkan. Setelah itu akhirnya Pak Puspo tertidur lagi sampai pagi hari.

Malam ketiga Pak Puspo merasa penasaran dengan kejadian dua malam berturut-turut itu. beliau sengaja tidur agak awal, sekitar jam sebelas malam. Beliau menunggu sosok wanita itu datang lagi. Satu jam menunggu membuat Pak Puspo agak ngantuk, akhirnya dia tertidur juga. Pada sekitar jam satu malam beliau dibangunkan oleh sentuhan lembut pada kaki. Pak Puspo bangun dan melihat sosok perempuan yang kemarin menghampirinya. “Wanita itu tersenyum, kemudian dengan lembutnya memijit kaki saya,” kata pak Puspo. Lebih lanjut beliau bercerita, “Agak lama dipijit dan pijitannya enak sekali, saya belum pernah dipijit seenak ini. Saya diam aja karena memang bener-bener enak.” Setelah lama memijit, wanita itu tidur disamping Pak Puspo dan mulai membuat rangsangan layaknya suami istri sedang bercinta. Singkat cerita Pak Puspo dan sosok wanita itu melakukan hubungan badan. “Mas rasanya lain, nggak seperti dengan istri saya, ini sangat lembut, hangat pokoknya saya gak pernah mengalami kenikmatan ini sebelumnya,” beliau menjelaskan dengan semangat.

Kejadian ini berlangsung selama beberapa hari mungkin sampai lima kali, Pak Puspo sendiri juga lupa berapa kali beliau tidur bersama sosok wanita tersebut.
Suatu malam setelah kejadian itu, Pak Puspo menantikan saat-saat indah tersebut berulang kembali, namun apa yang terjadi?

Waktu itu sekitar jam setengah dua malam, beliau terbangun dan mencium bau yang sangat anyir, sangat tidak enak dan membuat mual. Beliau bangun, dan bertanya-tanya bau apakah itu, namun belum sempat terjawab, datang sosok besar hitam berbulu dengan mata merah menyala, kuku tangannya panjang-panjang, sangat menakutkan, “dia menunjuk ke arah saya,” kata beliau. Pak Puspo menyebut sosok itu sebagai Gandaruwo. Tanpa basa-basi Gandaruwo itu mencekik leher Pak Puspo, sampai gak bisa bernafas. Beliau bergumul hebat dengan mahkluk tersebut. Dengan spontan Pak Puspo berdoa memohon bantuan dari yang kuasa. Akhirnya Gandaruwo tersebut melepaskan tangannya dari leher Pak Puspo, mundur satu langkah, wajahnya masih menunjukan marah, lima detik kemudian Gandaruwo tersebut pergi dan hilang pula bau anyir itu.

Pak Puspo terduduk lemas di lantai, dan sebisa mungkin berdoa mengucapkan terima kasih pada Tuhan karena telah mengusir mahkluk itu. “Kalau tidak ada pertolongan Tuhan mungkin saya sudah nggak bisa bertemu mas dan menceritakan kejadian itu,” kata Pak Puspo menutup cerita.

Percaya atau tidak, cerita ini benar-benar dialami oleh sesorang dan diceriterakan sendiri kepada penulis.

Masukkan ke Technorati Favorites